Festival Merawat Beda Vol. III, yang merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang digagas oleh Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) Bandung, kini diadaptasi oleh Kelompok Harmonia untuk lebih mengedepankan inklusivitas dan toleransi beragama di kalangan generasi muda. Festival ini pertama kali diadakan dalam format hybrid pada 2021-2022, menampilkan pertunjukan musik live dari para musisi Bandung, dan berfokus pada pentingnya penguatan kerukunan antaragama serta pemahaman budaya yang lebih luas.
Data terbaru dari Setara Institute 2023 menunjukkan bahwa meskipun terjadi penurunan intoleransi di Jawa Barat pada tahun 2022, provinsi ini masih mencatatkan jumlah pelanggaran terhadap Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) tertinggi di Indonesia. Menanggapi kenyataan ini, Kelompok Harmonia merasa perlu untuk merespons dengan pendekatan yang lebih universal, yakni melalui seni dan budaya.
Salah satu fokus utama Festival Merawat Beda Vol. III adalah mengatasi stereotip negatif yang sering dialamatkan kepada masyarakat etnis Tionghoa. Festival ini menyediakan ruang bagi anak muda untuk berinteraksi dan belajar menghargai keragaman agama, budaya, dan etnis dengan mengangkat edukasi sejarah Tionghoa, serta peran mereka dalam akulturasi budaya di Indonesia. Salah satu sorotan dari festival ini adalah tur Museum Kebudayaan Tionghoa, yang membawa peserta menyelami sejarah dan kontribusi masyarakat Tionghoa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tur ini juga mengungkapkan bahwa di dalam komunitas Tionghoa terdapat keberagaman agama, termasuk Islam, yang memberi perspektif baru dalam meruntuhkan stereotip yang sering kali melekat pada etnis tersebut.
Kelompok Harmonia percaya bahwa seni dan budaya adalah medium yang sangat efektif untuk melampaui sekat-sekat sosial dan ideologis, menciptakan ruang bagi dialog antarbudaya yang membangun empati serta rasa kebersamaan. Selain tur museum, festival ini juga menyajikan pagelaran musik akustik yang santai dan akrab, memberikan kesempatan bagi peserta untuk menikmati pertunjukan sekaligus menyampaikan pesan tentang toleransi dan inklusi dengan cara yang menyenangkan dan mudah diterima oleh generasi muda.
Melalui kegiatan ini, Harmonia berharap bahwa pesan utama yang ingin disampaikan—yaitu pentingnya merayakan keberagaman sebagai kekuatan yang mempersatukan bangsa—dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai perbedaan, mendukung kebebasan beragama dan berkeyakinan, serta aktif membangun komunitas yang harmonis dan penuh empati.
