Proyek Kami

Seni lebih dari sekadar ekspresi fisik yang merefleksikan perasaan; ia adalah kekuatan untuk membangun pemahaman dan menghargai perbedaan. Seperti yang ditunjukkan oleh BELUK melalui acara Pagelaran Cahaya Karya, seni berperan penting dalam menciptakan ruang yang memperkuat nilai-nilai toleransi. Pagelaran ini diselenggarakan pada Minggu, 20 Oktober 2024, pukul 09.00-13.30 WIB, di 150 Coffee & Garden, Kota Bandung.

Acara Pagelaran Cahaya Karya berawal dari kurangnya ruang bagi penyintas perdamaian untuk menyuarakan suara dan perasaan mereka terkait hak-hak mereka. Dalam konteks ini, acara ini hadir sebagai ruang aman yang tidak hanya memberi penghargaan kepada penyintas, tetapi juga memberikan dukungan dan kesempatan untuk mempererat hubungan antara penyintas dan para partisipan.

Tiga bentuk seni yang dipresentasikan dalam acara ini—kecapi suling Sunda, tari, dan solo vokal—memiliki filosofi yang mendalam. Dentingan kecapi mewakili ketenangan, keseimbangan, dan kedamaian hidup. Tari menggambarkan kebebasan fisik untuk bergerak dan mengekspresikan diri, sementara solo vokal menunjukkan bahwa suara manusia memiliki kekuatan luar biasa untuk menembus prasangka dan menyentuh hati.

Selain pertunjukan seni, acara ini juga menampilkan sesi melukis bersama, diikuti oleh teman-teman dari berbagai latar belakang agama dan keyakinan. Melalui melukis bersama, BELUK ingin menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, tetapi kekuatan yang bisa saling memperkaya.

BELUK berharap acara ini dapat menginspirasi anak muda untuk lebih peka, aktif, dan bersemangat dalam membela hak dan kebebasan orang lain.

© Copyright 2024 Campaign #ForABetterWorld

Information

(021) 7395153