Proyek Kami

Musik bukan sekadar tentang melodi dan harmoni, melainkan tentang menyampaikan pesan yang dalam yang dapat menyentuh jiwa setiap individu, tanpa memandang asal-usulnya. Proyek Pangaping Kaasih Diri adalah bukti nyata dari kekuatan musik untuk memupuk persatuan di tengah keragaman. Melalui komposisi yang menggabungkan alat musik tradisional dan doa (jampe) dari berbagai agama, proyek ini ingin menyampaikan pesan penting: meskipun kita berbeda, kita tetap satu dalam semangat perdamaian, harapan, dan kebersamaan. 

Acara yang digelar oleh Santika Lestari bersama dengan komunitas KILAV dan SAYANG IWUNG ini bukan hanya sebuah pementasan seni. Pagelaran Pangaping Kaasih Diri adalah sebuah perjalanan batin yang mengajak para peserta untuk merenungkan arti sejati dari kebersamaan. Acara ini juga menyajikan sesi diskusi yang mendalam mengenai doa, jampe, dan mantra—elemen utama yang mengilhami terciptanya lagu Pangaping Kaasih Diri. Diskusi bersama Ir. Engkus Ruswana, M.M., M.BA, tokoh penghayat budidaya, dan Ketut Tangkas, tokoh Hindu, mengangkat tema doa dan harmoni, memberikan wawasan berharga tentang bagaimana doa-doa dari berbagai keyakinan, meskipun disampaikan dengan cara berbeda, mengandung inti yang serupa: permohonan untuk kedamaian dan kesejahteraan bersama. 

Bagi para peserta, kesempatan ini lebih dari sekadar menikmati pertunjukan seni, tetapi juga momen untuk lebih mengapresiasi dan mencintai budaya Indonesia. Dalam proses pembuatan lagu ini, seluruh anggota Santika Lestari yang bukan musisi atau penyanyi berhasil menciptakan harmoni vokal yang luar biasa, membuktikan bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyatukan tanpa batas. Keberagaman dalam proses kreatif ini mencerminkan bagaimana seni dapat menembus batas-batas yang ada dalam masyarakat, mengajak kita untuk lebih menerima dan saling memahami. 

Salah satu bagian paling menyentuh dalam lagu Pangaping Kaasih Diri adalah lirik yang berbunyi: “lihatlah manusianya bukanlah perbedaannya, tuhan yang ciptakan beda agar kita saling mengenal.” Lirik ini membawa pesan yang dalam tentang pentingnya menghargai perasaan orang lain, tanpa terhalang perbedaan. Melalui lagu ini, Santika Lestari ingin mengajak generasi muda untuk saling menghormati dan menjaga kesehatan mental baik diri sendiri maupun orang lain. Mereka percaya bahwa dengan menghargai perbedaan, kita bisa menciptakan suasana yang lebih harmonis dan penuh kasih dalam masyarakat. 

Puncak dari acara ini adalah harapan besar untuk membangkitkan kesadaran di kalangan anak muda agar lebih menghargai perbedaan, menjaga kesehatan mental diri dan orang lain, serta merawat kedamaian dan persatuan. Pangaping Kaasih Diri bukan sekadar lagu, tetapi sebuah ajakan untuk kita semua—tanpa memandang latar belakang—untuk saling mendukung, mencintai diri sendiri, dan bersama-sama menciptakan dunia yang lebih damai. 

Dengan setiap melodi, setiap doa, dan setiap gerakan tari, Pangaping Kaasih Diri membuktikan bahwa seni dan budaya adalah media yang kuat untuk menyampaikan pesan perdamaian. Kegiatan ini adalah awal dari perjalanan yang lebih besar: menciptakan kesadaran yang lebih dalam akan kekayaan budaya Indonesia dan pentingnya hidup berdampingan dalam harmoni.

© Copyright 2024 Campaign #ForABetterWorld

Information

(021) 7395153