Cirebon memiliki warisan seni yang kaya dan tak ternilai, salah satunya adalah Tari Topeng Cirebon. Dari berbagai jenis tarian topeng, Tari Topeng Kelana menjadi salah satu yang paling menarik perhatian karena gerakan dinamis dan makna filosofis yang mendalam.
Secara umum, Tari Topeng Kelana dianggap sebagai simbol manusia yang masih jauh dari ajaran agama, hidup dalam kebebasan liar dan belum mengenal norma spiritual. Namun, perspektif ini berkembang ketika dilihat dari sudut pandang para seniman topeng Cirebon. Bagi mereka, Topeng Kelana justru melambangkan puncak kematangan manusia, fase di mana seseorang mencapai keseimbangan dan kedewasaan penuh. Tarian ini mengajarkan pentingnya mengikuti nilai-nilai moral dan etika agar tidak tersesat dalam ambisi dan keinginan duniawi.
Untuk menjaga agar kearifan lokal ini terus dikenal dan dilestarikan, Pemuda Kreatif mengadakan Workshop dan Pelatihan Tari Topeng Kelana Cirebon. Acara ini diadakan di Sanggar Seni Galih II Pawentar (Harum Sari), Depok, Kabupaten Cirebon, pada tanggal 11, 13, 14 Oktober, dan 10 November 2024.
Selain memperkenalkan nilai budaya lokal, tujuan lain dari acara ini adalah untuk menciptakan ruang belajar bagi anak muda dari berbagai latar belakang agama. Pemuda Kreatif berharap kegiatan ini dapat menjadi media untuk meningkatkan kesadaran tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB), menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli dan aktif dalam isu keberagaman.
Melalui acara ini, diharapkan semakin banyak anak muda yang tertarik untuk menggali, memahami, dan menghargai kekayaan seni dan budaya Cirebon yang sarat makna, serta mengapresiasi pesan toleransi dan harmoni yang tersembunyi di balik setiap gerakan tarinya.